Rabu, 03 Oktober 2012


MODUL-1
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
I.     PENDAHULUAN
A.  Standar kompetensi dan kompetensi dasar
1.      Standar Kompetensi  : Merencanakan usaha kecil/mikro.
2.      Kompetensi Dasar      : Menganalisis peluang usaha.
B.  Diskripsi
Modul ini mengungkapkan sumberdaya manusia (SDM) terkait dengan merencanakan usaha kecil/mikro dalam berwirausaha (enterpreneur). Semangat enterpreneur ditandai dengan berkembangnya sikap kreatif dan inovatif siswa dengan etos kerja yang tinggi, disertai dengan sikap jujur dan disiplin. Ide-ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam pengembangan jiwa enterpreneur siswa. Untuk bekerja efektif dan efisien dibutuhkan sikap disiplin, sikap jujur dan sikap kerja yang tinggi. Tanpa kejujuran dan disiplin serta etos kerja yang tinggi mustahil dapat hidup dengan sukses. Oleh karena itu siswa SMK sebagai calon enterpreneur harus diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar dapat menjadi enterpreneur sejati yang handal. Proses pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran “what is” yang menuntut siswa untuk menghafalkan fakta-fakta harus segera ditinggalkan, dan mengarah ke pembelajaran “what can be”, yang dapat mengantarkan siswa untuk menjadi dirinya sendiri secar utuh dan orisinal. Oleh karena itu, betapa pentingnya lulusannya dapat menciptakan lapangan kerja, caik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
C.  Waktu
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi yang menjadi target belajar dalam modul ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Rincian Alokasi Waktu
Kegiatan
Alokasi Waktu
Tempat Kegiatan
Mengkaji materi secara mandiri
1 x 45 menit
Sekolah
Berdiskusi dengan teman
2 x 45 menit
Sekolah
Latihan dan simulasi
2 x 45 menit
Sekolah dan Lapangan
Pengamatan lapangan
3 x 45 menit
Lapangan
D.    Waktu
Siswa terlebih dahulu haurs memahami karakteristik-karakteristik enterpreneur. Pembelajaran teori kewirausahaan di SMK dimulai dari semester 1 kelasi X, oleh sebab itu diharapkan siswa sudah memahami karakteristik-karakteristik wirausaha (enterpreneurship).
E.     Petunjuk Penggunaan Modul
1.      Bagi siswa:
a.       Baca dengan cermat bagian pendahuluan mudul ini.
b.      Memahami langkah-langkah belajar yang harus dilakukan.
c.       Kelengkapan bantu yang harus dipersiapkan bila membaca modul ini.
d.      Memahami isi modul ini secara keseluruhan.
e.       Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mempunyai semangat untuk membangun usaha kecil/ mikro, dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif Anda.
2.      Bagi guru:
Modul ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar dari mulai merancang, menjelaskan, mengorganisasi, membimbing, mengarahkan, membantu, sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peran Saudara sebagai guru adalah:
a.       Baca dengan cermat bagian pendahuluan modul ini.
b.      Membantu siswa mempersiapkan membaca modul ini.
c.       Membantu siswa dalam memahami konsep-konsep dalam modul ini.
d.      Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber informasi lain yang diperlukan untuk belajar.
e.       Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok untuk berdiskusi.
f.       Memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas siswa.
g.      Melakukan penilaian hasil kegiatan belajar.
F.     Tujuan Akhir
a.       Menciptakan daya saing dengan kreativitas dan inovasi.
b.      Menciptakan sikap selalu ingin maju.
c.       Meningkatkan sikap disiplin dan etos kerja.
d.      Membangun sikap jujur dalam bekerja.

II.  PEMBELAJARAN
1.      Tujuan
a.       Siswa dapat menerapkan proses berfikir yang kreatif dan inovatif.
b.      Siswa dapat melihat peluang bisnis yang ada.
c.       Siswa mampu memberdayakan sumberdaya manusia yang kompetitif.
2.      Uraian materi
A. Pengertian SDM
Salah satu aspek yang tak kalah pentingnya untuk dikelola oleh wirausahawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang  dimiliki. Manusia (karyawan) sebagai motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan manusia sebagai aset yang paling penting dalam perusahaan dimulai dari :
Langkah ke-1 analsisis jabatan yang meliputi :
a)      Penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan.
b)      Penentuan tugas, kewenangan dan tanggungjawab masing-masing jabatan.
c)      Penentuan  kualifikasi  seseorang untuk menduduki jabatan tertentu.
Kegiatan ke-2 adalah perencanaan tenaga kerja, yang meliputi :
a)      Menentukan  jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
b)      Persyaratan yang diinginkan.
Langkah ke-3 adalah pengadaan tenaga kerja yang meliputi :
a)      Penarikan/rekrutmen.
b)      Seleksi.
Langkah ke-4 adalah pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
Langkah ke-5 adalah menentukan upah/gaji/kompensasi yang akan diterima karyawan. Langkah ke-6 adalah  perencanaan karir pegawai
Langkah ke-7 kebijakan kesejahteraan  pegawai dan,
Langkah ke-8 adalah pemutusan hubungan kerja dengan pensiun.
      Berdasarkan  langkah-langkah kegiatan  manajemen SDM tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa fungsi-fungsi manajerial dalam MSDM adalah :
B. Analisis Jabatan
Komponen organisasi dan SDM  yang paling penting adalah penentuan pekerjaan atau  jabatan. Untuk mencapai tujuan, perusahaan perlu menetapkan  jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Manajer mutlak perlu  mempunyai data  yang lengkap mengenai semua jabatan  yang ada agar dapat  melaksanakan setiap fungsi manajemen. Data mengenai jabatan tersebut diperoleh dari hasil analisis jabatan. Yaitu proses mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan dalam perusahaan. Untuk itu perlu diketahui jabatan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta persyaratan untuk menduduki  suatu jabatan. Dari hasil analisis jabatan akan diperoleh dua hal yaitu:
a)      Uraian jabatan.
b)      Spesifikasi jabatan
Uraian jabatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Identitas atau nama jabatan.
  2. Fungsi jabatan.
  3. Uraian tugas pekerjaan.
  4. Wewenang.
  5. Pejabat.
  6. Tanggungjawab pejabat.
  7. Hubungan kerja.
  8. Bahan, alat, dan mesin yang digunakan.
  9. Kondisi kerja. 
Sedangkan  spesifikasi jabatan memuat  syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh sesorang yang dapat melaksanakan pekerjaan tersebut. Isi uraian jabatan meliputi :
  1. Persyaratan pendidikan.
  2. Persyaratan pengalaman.
  3. Persyaratan psikologi.
  4. Serta persyaratan khusus lainnya.
C. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan  sesuai dengan hasil analisis jabatan yang sudah dibuat. Perencanaan meliputi penentuan jumlah tenaga kerja, sertapersyaratan yang diinginkan. Perkiraan tentang jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain  tentang rencana produksi yang dihasilkan. Perkiraan jumlah produksi ini dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja untuk mengerjakan  kegiatan tersebut. Untuk tenaga pada level manajerial biasanya didasarkan pada  jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi tersebut. Perencanaan tenaga kerja  dilakukan untuk :
a)      Memenuhi kebutuhan karyawan baru akibat pembukaan usaha baru atau  pembukaan cabang.
b)      Adanya karyawan yang keluar  karena pensiun atau dikeluarkan oleh perusahaan.
D. Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan karyawan merupakan upaya untuk memperoleh  jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai tujuan bisnis. Kebutuhan tenaga kerja telah ditentukan perlu direkrut sesegera mungkin. Oleh karena itu  pengadaan tenaga kerja ini meliputi :
a)      Penarikan tenaga kerja.
b)      Seleksi tenaga kerja.
c)      Penempatan tenaga kerja.
Penarikan merupakan upaya  mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu sehingga di perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada. Proses penarikan pegawai juga disesuaikan dengan kebutuhan  dan persyaratan yang diinginkan. Penarikan  dapat dilakukan melalui kenalan, iklan, bursa tenaga kerja, dari perguruan tinggi, dan dari pusat-pusat pelatihan calon pegawai. Agar dapat terjaring tenaga kerja yang sesuai dengan keinginan, maka dalam informasi perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman dan persyaratan lainnya.
Seleksi tenaga kerja dapat berasal dari dalam perusahaan (sumber internal) atau sumer dari luar perusahaan (eksternal). Sumber internal berasal dari karyawan dalam perusahaan itu sendiri  untuk menduduki jabatan pada perusahaan yang baru. Sementara sumber eksternal (dari luar perusahaan) dapat diperoleh melalui iklan, perguruan tinggi atau sumber lainnya.
Perusahaan ekspansi atau perluasan, dapat menggunakan sumber internal dan eksternal. Setelah  penarikan, selanjutnya dilakukan seleksi. Seleksi adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat sesuai ketentuan organisasi. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk menduduki jabatan tertentu. Menyeleksi  calon tenaga kerja  dapat dilakukan dengan :
a)      Seleksi surat lamaran.
b)      Tes umum.
c)      Wawancara.
d)     Psiko-tes.
e)      Tes kesehatan.
Bagi karyawan yang telah lolos seleksi mereka dapat langsung memperoleh penempatan kerja karena sudah berpengalaman. Penempatan kerja berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipangkunya berdasarkan kebutuhan jabatan. Selanjutnya diadakan oroientasi/pengenalan di mana uraian tugas digunakan  untuk menyampaikan informasi tentang tugas-tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Tetapi bagi mereka yang belum berpengalaman perlu diberikan pendidikan dan pelatihan lebih dahulu.
E. Pelatihan dan Pengembangan
Bagi pelamar yang  belum memiliki pengalaman kerja perlu diberi pelatihan. Tujuan untuk membiasakan mereka bekerja di lingkungan perusahaan. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka siap untuk dipekerjakan. Materi pelatihan diberikan kepada mereka sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Disamping itu dipertimbangkan juga  minat dan bakat karyawan. Jangka waktu pelatihan pun ditentukan sesuai  kebutuhan pengalaman karyawan. Tempat pelatihan bisa dipilih didalam atau diluar perusahaan. Begitu pula manajemen juga harus melaksanakan fungsi pengembangan pada karyawan yang sudah bekerja sebelumnya melalui pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga mampu memenuhi tuntutan organisasi dalam mengahadapi perkembangan dan persaingan.
F. Kebijakan Kompensasi
Program kompensasi perlu diperhatikan dalam rangka mempertahankan karyawan yang profesional dan berkualitas. Kompensasi adalah imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa  untuk kerja mereka. Kompensasi pada umumnya terdiri dari upah atau gaji, tunjangan perumahan, tunjangan hari tua, insentif dan premi. Tugas perusahaan adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : 
a)      Jabatan.
b)      Pendidikan.
c)      Wewenang dan tanggung jawab.
d)     Serta faktor – faktor yang lainnya.
Kompensasi dari waktu ke waktu akan meningkat dan diberikan dalam bentuk uang maupun bukan uang.
G. Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah perjalanan kerja karyawan selama berada didalam perusahaan. Karyawan dapat merencanakan karirnya sejak mulai kerja sampai berhenti bekerja. Karir karywan lebih banyak ditentukan oleh karyawan yang bersangkutan. Selain perencanaan karir, perusahaan juga harus melakukan evaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses untuk menilai prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karywan dan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka dan dapat dijadikan dasar sebagai program perbaikan kinerja, penyesuaian kompensasi/upah, promosi jabatan dan  pengembangan karir.
H. Kebijakan Kesejahteraan
Kebijakan kesejahteraan karyawan dapat diberikan dalam bentuk keselamatan dan kesehatan kerja, baik fisik  maupun mental karyawan.
Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja, seperti kehilangan nyawa, cacat atau  penyakit lainnya. Sedangkan kesehatan psikologis  mental adalah penyakit akibat stress dan kondisi kerja yang  tidak memuaskan.


I. Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan perusahaan untuk memberhentikan karyawan. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh berbagai sebab :
a)      Memasuki masa pensiun karena usia.
b)      Permintaan pengunduran diri.
c)      Pemecatan karena melakukan kesalahan.
d)     Pensiun dini.
e)      Meninggal dunia.
Semua ini dilakukan agar dapat diperoleh karyawan yang “the right man on the right place” dan mampu menjalankan tugas-tugas pokok dan fungsinya secara profesional.

III. EVALUASI
Penilaian didasarkan pada aspek kognitif, prikomotorik, & sikap etos kerrja siswa.
  1. Partisipasi siswa dalam kerja individu maupun kelompok.
  2. Cara siswa menyampaikan ulasan deskriptif secara lisan atau melalui presentasi.
  3. Catatan yang dibuat oleh siswa.
  4. Bila dipraktekkan dilapangan harus membuat laporan.

DAFTAR PUSTAKA
www.infokursus.net. (2012). Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal.
www.kaskus.com. (2012). Hobi Berwirausaha Dengan Memanfaatkan Sumberdaya Yang Ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar