Kamis, 11 Oktober 2012


Bahas Pluralisme Bersama Sujiwo Tejo

Seminar Sujiwo (2).JPG
FBS-Karangmalang. “Semua orang itu bisa disebut njawani,” tutur Sujiwo Tejo pada Seminar Nasional dengan tema Sinergitas Pluralisme dalam Eksistensi Seni dan Budaya, Sabtu (06/10) di Stage Tari Tedjokusumo Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
Bagi budayawan nyentrik tersebut, konsep njawani itu berlaku jika orang dapat menerima budaya apapun namun mampu memproses secara kreatif dan muncul sebagai sesuatu yang baru tanpa merubah diri kita. “Mengalir tapi tak terbawa arus,” ujarnya.
Acara ini merupakan acara yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FBS UNY) 2012, sebagai salah satu program nyata dalam peningkatan eksistensi seni budaya di tengah-tengah keberagaman Indonesia.
Arda Sedyoko selaku ketua BEM FBS UNY mengungkapkan, seminar ini dilaksanakan sebagai penggugah masyarakat Indonesia, dalam hal ini peserta seminar yang umumnya mahasiswa, untuk peduli pada pluralisme serta mengaplikasikannya kembali kedalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dimoderatori oleh Sugito Hadi Supadma, Mbah Sujiwo yang menobatkan diri sebagai Presiden Jancukers juga menambahkan bahwa sebenarnya kita harus bangga jadi Indonesia.
“Sudah saatnya kita berhenti mencela kelemahan, tapi cobalah mencari kekuatan kita,” terangnya. Sebenarnya bangsa Indonesia punya cara sendiri dalam mengakulturasi dan mengasimilasi budaya dari luar. ”Jangan terus-terusan cari perbedaannya tapi coba cari persamaannya,” jelas Sujiwo. 

Sumber : (Fitriananda/HumasFBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar