MODUL-1
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
I.
PENDAHULUAN
A.
Standar
kompetensi dan kompetensi dasar
1. Standar
Kompetensi : Merencanakan usaha
kecil/mikro.
2. Kompetensi
Dasar : Menganalisis peluang usaha.
B.
Diskripsi
Modul
ini mengungkapkan sumberdaya manusia (SDM) terkait dengan merencanakan usaha
kecil/mikro dalam berwirausaha (enterpreneur).
Semangat enterpreneur ditandai dengan
berkembangnya sikap kreatif dan inovatif siswa dengan etos kerja yang tinggi,
disertai dengan sikap jujur dan disiplin. Ide-ide kreatif dan inovatif sangat
dibutuhkan dalam pengembangan jiwa enterpreneur
siswa. Untuk bekerja efektif dan efisien dibutuhkan sikap disiplin, sikap jujur
dan sikap kerja yang tinggi. Tanpa kejujuran dan disiplin serta etos kerja yang
tinggi mustahil dapat hidup dengan sukses. Oleh karena itu siswa SMK sebagai
calon enterpreneur harus diberikan
bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, agar dapat menjadi enterpreneur sejati yang handal. Proses
pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran “what is” yang menuntut siswa untuk menghafalkan fakta-fakta harus
segera ditinggalkan, dan mengarah ke pembelajaran “what can be”, yang dapat mengantarkan siswa untuk menjadi dirinya
sendiri secar utuh dan orisinal. Oleh karena itu, betapa pentingnya lulusannya
dapat menciptakan lapangan kerja, caik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
C.
Waktu
Jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk menguasai kompetensi yang menjadi target belajar dalam modul
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian
Alokasi Waktu
Kegiatan
|
Alokasi Waktu
|
Tempat Kegiatan
|
Mengkaji materi
secara mandiri
|
1 x 45 menit
|
Sekolah
|
Berdiskusi dengan
teman
|
2 x 45 menit
|
Sekolah
|
Latihan dan simulasi
|
2 x 45 menit
|
Sekolah dan Lapangan
|
Pengamatan lapangan
|
3 x 45 menit
|
Lapangan
|
D.
Waktu
Siswa terlebih dahulu haurs memahami
karakteristik-karakteristik enterpreneur.
Pembelajaran teori kewirausahaan di SMK dimulai dari semester 1 kelasi X, oleh
sebab itu diharapkan siswa sudah memahami karakteristik-karakteristik wirausaha
(enterpreneurship).
E.
Petunjuk
Penggunaan Modul
1.
Bagi
siswa:
a. Baca
dengan cermat bagian pendahuluan mudul ini.
b. Memahami
langkah-langkah belajar yang harus dilakukan.
c. Kelengkapan
bantu yang harus dipersiapkan bila membaca modul ini.
d. Memahami
isi modul ini secara keseluruhan.
e. Setelah
mempelajari modul ini, Anda diharapkan mempunyai semangat untuk membangun usaha
kecil/ mikro, dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif Anda.
2.
Bagi
guru:
Modul
ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses belajar dari mulai merancang,
menjelaskan, mengorganisasi, membimbing, mengarahkan, membantu, sampai dengan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peran Saudara sebagai guru
adalah:
a. Baca
dengan cermat bagian pendahuluan modul ini.
b. Membantu
siswa mempersiapkan membaca modul ini.
c. Membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep dalam modul ini.
d. Membantu
siswa untuk menentukan dan mengakses sumber informasi lain yang diperlukan
untuk belajar.
e. Mengorganisasikan
kegiatan belajar kelompok untuk berdiskusi.
f. Memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan tugas siswa.
g. Melakukan
penilaian hasil kegiatan belajar.
F.
Tujuan
Akhir
a. Menciptakan
daya saing dengan kreativitas dan inovasi.
b. Menciptakan
sikap selalu ingin maju.
c. Meningkatkan
sikap disiplin dan etos kerja.
d. Membangun
sikap jujur dalam bekerja.
II.
PEMBELAJARAN
1.
Tujuan
a. Siswa
dapat menerapkan proses berfikir yang kreatif dan inovatif.
b. Siswa
dapat melihat peluang bisnis yang ada.
c. Siswa
mampu memberdayakan sumberdaya manusia yang kompetitif.
2.
Uraian
materi
A. Pengertian SDM
Salah satu aspek yang tak kalah
pentingnya untuk dikelola oleh wirausahawan
adalah sumber daya manusia (SDM) yang
dimiliki. Manusia (karyawan) sebagai motor penggerak kegiatan usaha
perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan manusia
sebagai aset yang paling penting
dalam perusahaan dimulai dari :
Langkah ke-1 analsisis jabatan yang meliputi :
a)
Penentuan jabatan yang dibutuhkan perusahaan.
b)
Penentuan tugas, kewenangan dan tanggungjawab masing-masing jabatan.
c)
Penentuan kualifikasi seseorang untuk menduduki jabatan tertentu.
Kegiatan ke-2 adalah perencanaan tenaga kerja, yang meliputi :
a)
Menentukan jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan.
b)
Persyaratan yang diinginkan.
Langkah ke-3 adalah pengadaan tenaga
kerja yang meliputi :
a)
Penarikan/rekrutmen.
b)
Seleksi.
Langkah ke-4 adalah pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
Langkah ke-5 adalah menentukan upah/gaji/kompensasi yang
akan diterima karyawan. Langkah ke-6
adalah perencanaan karir pegawai
Langkah ke-7 kebijakan kesejahteraan pegawai dan,
Langkah ke-8 adalah pemutusan hubungan kerja dengan pensiun.
Berdasarkan langkah-langkah kegiatan manajemen SDM tersebut, maka dapat dinyatakan
bahwa fungsi-fungsi manajerial dalam MSDM adalah :
B. Analisis Jabatan
Komponen organisasi dan SDM yang paling penting adalah penentuan
pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai
tujuan, perusahaan perlu menetapkan
jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan. Manajer mutlak perlu mempunyai data yang lengkap mengenai semua jabatan yang ada agar dapat melaksanakan setiap fungsi manajemen. Data
mengenai jabatan tersebut diperoleh dari hasil analisis jabatan. Yaitu proses
mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu
jabatan dalam perusahaan. Untuk itu perlu diketahui jabatan apa saja yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, mengapa pekerjaan itu harus dilakukan serta
persyaratan untuk menduduki suatu
jabatan. Dari hasil analisis jabatan akan diperoleh dua hal yaitu:
a)
Uraian jabatan.
b)
Spesifikasi jabatan
Uraian jabatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Identitas atau nama jabatan.
- Fungsi jabatan.
- Uraian tugas pekerjaan.
- Wewenang.
- Pejabat.
- Tanggungjawab pejabat.
- Hubungan kerja.
- Bahan, alat, dan mesin yang digunakan.
- Kondisi kerja.
Sedangkan
spesifikasi jabatan memuat
syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh sesorang yang dapat melaksanakan
pekerjaan tersebut. Isi uraian jabatan meliputi :
- Persyaratan pendidikan.
- Persyaratan pengalaman.
- Persyaratan psikologi.
- Serta persyaratan khusus lainnya.
C. Perencanaan Tenaga
Kerja
Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan
merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan hasil analisis jabatan yang
sudah dibuat. Perencanaan meliputi penentuan jumlah tenaga kerja,
sertapersyaratan yang diinginkan. Perkiraan tentang jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan antara lain tentang rencana produksi yang dihasilkan.
Perkiraan jumlah produksi ini dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah tenaga
kerja untuk mengerjakan kegiatan
tersebut. Untuk tenaga pada level manajerial biasanya didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur
organisasi tersebut. Perencanaan tenaga kerja
dilakukan untuk :
a)
Memenuhi kebutuhan karyawan
baru akibat pembukaan usaha baru atau
pembukaan cabang.
b)
Adanya karyawan yang
keluar karena pensiun atau dikeluarkan
oleh perusahaan.
D. Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan karyawan merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai tujuan bisnis. Kebutuhan
tenaga kerja telah ditentukan perlu direkrut sesegera mungkin. Oleh karena
itu pengadaan tenaga kerja ini meliputi :
a)
Penarikan tenaga kerja.
b)
Seleksi tenaga kerja.
c)
Penempatan tenaga kerja.
Penarikan merupakan upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat
tertentu sehingga di perusahaan dapat memilih orang-orang yang paling tepat
untuk mengisi lowongan yang ada. Proses penarikan pegawai juga disesuaikan
dengan kebutuhan dan persyaratan yang diinginkan.
Penarikan dapat dilakukan melalui
kenalan, iklan, bursa tenaga kerja, dari perguruan tinggi, dan dari pusat-pusat
pelatihan calon pegawai. Agar dapat terjaring tenaga kerja yang sesuai dengan
keinginan, maka dalam informasi perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya usia,
jenis kelamin, pendidikan, pengalaman dan persyaratan lainnya.
Seleksi tenaga kerja dapat berasal dari dalam perusahaan
(sumber internal) atau sumer dari luar perusahaan (eksternal). Sumber internal
berasal dari karyawan dalam perusahaan itu sendiri untuk menduduki jabatan pada perusahaan yang
baru. Sementara sumber eksternal (dari luar perusahaan) dapat diperoleh melalui
iklan, perguruan tinggi atau sumber lainnya.
Perusahaan ekspansi atau perluasan, dapat menggunakan
sumber internal dan eksternal. Setelah
penarikan, selanjutnya dilakukan seleksi. Seleksi adalah proses untuk
mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat sesuai ketentuan organisasi.
Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk
menduduki jabatan tertentu. Menyeleksi
calon tenaga kerja dapat
dilakukan dengan :
a)
Seleksi surat lamaran.
b)
Tes umum.
c)
Wawancara.
d)
Psiko-tes.
e)
Tes kesehatan.
Bagi karyawan yang telah lolos seleksi mereka dapat
langsung memperoleh penempatan kerja karena sudah berpengalaman. Penempatan
kerja berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan jabatan yang akan
dipangkunya berdasarkan kebutuhan jabatan. Selanjutnya diadakan
oroientasi/pengenalan di mana uraian tugas digunakan untuk menyampaikan informasi tentang
tugas-tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Tetapi bagi mereka yang
belum berpengalaman perlu diberikan pendidikan dan pelatihan lebih dahulu.
E. Pelatihan dan
Pengembangan
Bagi pelamar yang
belum memiliki pengalaman kerja perlu diberi pelatihan. Tujuan untuk
membiasakan mereka bekerja di lingkungan perusahaan. Diharapkan setelah
mengikuti pelatihan keahlian mereka bertambah atau meningkat sehingga mereka
siap untuk dipekerjakan. Materi pelatihan diberikan kepada mereka sesuai dengan
keahlian yang dibutuhkan. Disamping itu dipertimbangkan juga minat dan bakat karyawan. Jangka waktu
pelatihan pun ditentukan sesuai kebutuhan
pengalaman karyawan. Tempat pelatihan bisa dipilih didalam atau diluar
perusahaan. Begitu pula manajemen juga harus melaksanakan fungsi pengembangan
pada karyawan yang sudah bekerja sebelumnya melalui pendidikan dan pelatihan. Pelatihan
ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga mampu memenuhi
tuntutan organisasi dalam mengahadapi perkembangan dan persaingan.
F. Kebijakan Kompensasi
Program kompensasi perlu diperhatikan dalam rangka
mempertahankan karyawan yang profesional dan berkualitas. Kompensasi adalah imbalan
yang diterima karyawan sebagai balas jasa
untuk kerja mereka. Kompensasi pada umumnya terdiri dari upah atau gaji,
tunjangan perumahan, tunjangan hari tua, insentif dan premi. Tugas perusahaan
adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
a)
Jabatan.
b)
Pendidikan.
c)
Wewenang dan tanggung jawab.
d)
Serta faktor – faktor yang
lainnya.
Kompensasi dari waktu ke waktu akan meningkat dan
diberikan dalam bentuk uang maupun bukan uang.
G. Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah perjalanan kerja karyawan
selama berada didalam perusahaan. Karyawan dapat merencanakan karirnya sejak
mulai kerja sampai berhenti bekerja. Karir karywan lebih banyak ditentukan oleh
karyawan yang bersangkutan. Selain perencanaan karir, perusahaan juga harus
melakukan evaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses untuk
menilai prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karywan
dan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka dan dapat dijadikan dasar
sebagai program perbaikan kinerja, penyesuaian kompensasi/upah, promosi jabatan
dan pengembangan karir.
H. Kebijakan Kesejahteraan
Kebijakan kesejahteraan karyawan dapat diberikan dalam
bentuk keselamatan dan kesehatan kerja, baik fisik maupun mental karyawan.
Kondisi fisik meliputi penyakit dan kecelakaan kerja, seperti
kehilangan nyawa, cacat atau penyakit
lainnya. Sedangkan kesehatan psikologis
mental adalah penyakit akibat stress dan kondisi kerja yang tidak memuaskan.
I. Pemutusan Hubungan
Kerja
Pemutusan hubungan kerja merupakan kebijakan perusahaan
untuk memberhentikan karyawan. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh
berbagai sebab :
a)
Memasuki masa pensiun karena
usia.
b)
Permintaan pengunduran diri.
c)
Pemecatan karena melakukan
kesalahan.
d)
Pensiun dini.
e)
Meninggal dunia.
Semua ini dilakukan agar dapat diperoleh karyawan yang “the right man on the right place” dan
mampu menjalankan tugas-tugas pokok dan fungsinya secara profesional.
III. EVALUASI
Penilaian didasarkan pada aspek kognitif, prikomotorik, & sikap
etos kerrja siswa.
- Partisipasi siswa dalam kerja individu maupun kelompok.
- Cara siswa menyampaikan ulasan deskriptif secara lisan atau melalui presentasi.
- Catatan yang dibuat oleh siswa.
- Bila dipraktekkan dilapangan harus membuat laporan.
DAFTAR PUSTAKA
www.infokursus.net. (2012).
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jendral Pendidikan Non
Formal dan Informal.
www.kaskus.com. (2012). Hobi Berwirausaha Dengan Memanfaatkan Sumberdaya Yang Ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar